Kamis, 10 Januari 2013

Metode Pembelajaran Guided Discovery


          
guru membimbing siswa menemukan kesimpulan


Pada kegiatan pembelajarn dengan metode guided discovery siswa dilibatkan secara aktif dalam proses mencari pemecahan masalah dengan cara kritis, analisis, dan ilmiah untuk menuju suatu kesimpulan.
Hamdani ( 2010 : 184) berpendapat bahwa discovery (penemuan) adalah proses mental ketika siswa mengasimilasikan suatu konsep atau suatu prinsip. Adapun proses mental, misalnya mengamati, menjelaskan, mengelompokkan, membuat kesimpulan. Guru melibatkan siswa dalam proses mental melalui tukar pendapat yang berwujud diskusi, seminar, dan sebagainya.
Suprijono (2009 : 69) mengemukakan proses belajar discovery meliputi proses informasi, transformasi, dan evaluasi. Proses informasi, pada tahap ini peserta didik memperoleh informasi mengenai materi yang sedang dipelajari. Tahap transformasi, pada tahap ini peserta didik melakukan identifikasi, analisis, mengubah, mentransformasikan informasi yang telah diperolehnya menjadi bentuk yang abstrak atau konseptual supaya kelak pada gilirannya dapat dimanfaatkan bagi hal-hal yang lebih luas. Tahap evaluasi, pada tahap ini peserta didik menilai sendiri informasi yang telah ditransformasikan itu dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala atau memecahkan masalah yang dihadapai.
Guided discovery (penemuan terpimpin) adalah pelaksanaan discovery dengan arahan dari guru. Menurut Hanafiah dan Suhana (2009:77) pelaksanaan ini dimulai dari pertanyaan inti, guru mengajukan berbagai pertanyaan yang melacak, dengan tujuan untuk mengarahkan peserta didik ke titik kesimpulan yang diharapkan. Selanjutnya siswa melakukan percobaan untuk membuktikan pendapat yang dikemukakannya.
Menurut Hamdani (2010 : 185) langkah-langkah guided discovery, yaitu :
1)      Adanya problema yang akan dipecahkan, dinyatakan dalam pertanyaan atau pernyataan
2)      Jelas tingkat atau kelasnya
3)      Konsep atau prinsip yang harus ditemukan siswa melalui kegiatan tersebut perlu ditulis dengan jelas
4)      Alat atau bahan perlu disediakan sesuai dengan kebutuhan siswa dalam melaksanakan kegiatan
5)      Diskusi sebagai pengarahan sebelum siswa melaksanakan kegiatan
6)      Kegiatan metode penemuan oleh siswa berupa penyelidikan atau percobaan atau menemukan konsep atau prinsip yang telah ditetapkan
7)      Proses berfikir kritis perlu dijelaskan untuk menunjukkan adanya mental operasional siswa, yang diharapkan dalam kegiatan.
8)      Perlu dikembangkan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka, yang mengarah pada kegiatan yang dilakukan siswa.
9)      Adanya catatan guru meliputi penjelasan tentang hal-hal yang sulit dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil, terutama penyelidikan yang mengalami kegagalan atau tidak berjalan sebagaimana seharusnya.
Kelebihan metode guided discovery menurut Hanafiah dan Suhana ( 2009: 79) adalah
1)      Membantu peserta didik untuk mengembangkan kesiapan serta penguasaan ketrampilan dalam proses kognitif
2)      Peserta didik memperoleh pengetahuan secara individual sehingga dapat dimengerti dan mengendap dalam pikirannya.
3)      Dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar pesertadidik untuk belajar lebih giat.
4)      Memberikan peluang untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing.
5)      Memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses menemukan sendiri.
Kelemahan metode guided discovery menurut Hanafiah dan Sujana ( 2009 : 79) antara lain :
1)      Siswa harus memiliki kesiapan dan kemtangan mental, siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik.
2)      Keadaan kelas di kita kenyataannya gemuk jumlah siswanya, maka metode ini tidak akan mencapai hasil yang memuaskan
3)      Guru dan siswa yang sudah sangat terbiasa dengan PBM gaya lama maka metode discovery ini akan mengecewakan Ada kririk, bahwa proses dalam metode discovery terlalu mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan perkembangan sikap dan ketrampilan bagi siswa


sumber : 
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia
Hanafiah, N dan Suhana, C. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : Aditama
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar



2 komentar:

Marzuqie Mohammad mengatakan...

Makasi_ atas refrensinya :)

Unknown mengatakan...

nice :3 terimaksih yaaa

Posting Komentar